Profil Desa Kemutug Kidul
Ketahui informasi secara rinci Desa Kemutug Kidul mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kemutug Kidul, Baturraden. Menggali potensi wisata malam hari dari Bukit Pandang yang dikelola komunitas, geliat pariwisata rintisan yang digerakkan pemuda, dan sinergi ekonomi kreatif dengan pertanian.
-
Pelopor Wisata Malam Hari Berbasis Pemandangan
Memiliki keunikan sebagai destinasi yang menawarkan pesona gemerlap lampu kota (city lights) Purwokerto dari Bukit Pandang, menciptakan ceruk pariwisata malam hari yang khas di Baturraden.
-
Model Pariwisata Partisipatif (Bottom-Up)
Pengembangan destinasi wisatanya digerakkan secara mandiri oleh kelembagaan masyarakat, terutama organisasi pemuda (Karang Taruna) dan Pokdarwis, menjadi contoh nyata pariwisata dari, oleh, dan untuk masyarakat.
-
Ekonomi Ganda yang Berdampingan Secara Harmonis
Perekonomian desa ditopang oleh dua sektor yang berjalan beriringan: sektor pertanian tradisional (palawija dan kayu) sebagai fondasi, dan pariwisata rintisan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru yang kreatif.

Ketika sebagian besar destinasi di Baturraden mulai meredup saat senja tiba, Desa Kemutug Kidul justru mulai bersinar. Desa ini telah berhasil mengubah karunia alam yang sederhana—sebuah lereng bukit dengan pemandangan terbuka—menjadi magnet wisata yang unik dan berkarakter. Kemutug Kidul menawarkan pesona yang berbeda: keindahan gemerlap lampu kota Purwokerto dari ketinggian. Lebih dari sekadar pemandangan, kisah desa ini merupakan narasi tentang kekuatan pemuda, inisiatif komunal dan keberhasilan membangun pariwisata dari nol dengan semangat gotong royong.
Geografi Ketinggian dan Potensi Pemandangan
Secara geografis, Desa Kemutug Kidul terletak di sisi barat Kecamatan Baturraden. Namanya, "Kidul" (Selatan), menandakan posisinya yang berada di bagian bawah dari gugusan desa-desa di lereng Gunung Slamet. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Kemutug Lor di sebelah utara dan Desa Sumbang di sebelah barat.
Desa ini mencakup area seluas 205,45 hektar (2,05 km²) dengan topografi berbukit-bukit yang curam. Kontur inilah yang menjadi aset terbesarnya, menciptakan titik-titik pandang alami yang menghadap langsung ke dataran rendah Banyumas. Jumlah penduduk desa ini tercatat sebanyak 5.512 jiwa, dengan kepadatan sekitar 2.683 jiwa/km². Sebagian besar permukiman terkonsentrasi di area yang lebih landai, sementara perbukitan dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan kini, pariwisata. Kode pos untuk Desa Kemutug Kidul ialah 53151.
Saat Malam Tiba: Lahirnya Destinasi Bukit Pandang
Inovasi pariwisata di Kemutug Kidul lahir dari kejelian para pemuda lokal. Mereka menyadari bahwa pemandangan kelap-kelip lampu kota dari perbukitan desa mereka pada malam hari memiliki daya tarik magis yang belum tergarap. Dari pengamatan sederhana inilah, lahir inisiatif untuk mengembangkan spot-spot wisata malam hari.
Salah satu yang paling terkenal ialah Bukit Pandang Munggang atau yang populer disebut Bukit Bintang Baturraden. Destinasi ini pada dasarnya merupakan sebuah area di lereng bukit yang ditata secara sederhana dengan beberapa gardu pandang, tempat duduk, dan warung-warung kecil. Pengunjung, yang mayoritas merupakan anak muda dan keluarga dari Purwokerto, datang untuk menikmati suasana malam yang sejuk sambil memandangi lautan cahaya di bawahnya.
Daya tarik utamanya bukan pada fasilitas yang mewah, melainkan pada pengalaman dan suasana yang ditawarkan: romantis, tenang, dan sangat cocok untuk fotografi malam hari. Kesuksesan destinasi rintisan ini membuktikan bahwa pariwisata tidak selalu membutuhkan modal besar, tetapi kreativitas dan kemauan untuk mengelola potensi yang ada.
Menggali Potensi Tersembunyi: Rintisan Wisata Curug Kembar
Selain wisata malam hari, komunitas Desa Kemutug Kidul juga mulai merintis pengembangan potensi alam lainnya, yaitu Curug Kembar. Disebut "kembar" karena air terjun ini memiliki dua aliran yang berdampingan, meskipun debitnya tidak terlalu besar.
Berbeda dengan Bukit Pandang yang mudah diakses, perjalanan menuju Curug Kembar memerlukan sedikit usaha trekking melewati jalan setapak dan perkebunan warga. Kondisinya yang masih sangat alami dan belum banyak tersentuh pembangunan massal justru menjadi daya tarik bagi segmen wisatawan petualang yang mencari ketenangan dan keaslian. Pengembangan Curug Kembar dilakukan secara bertahap oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dengan fokus pada perbaikan akses dan penyediaan fasilitas dasar tanpa merusak ekosistem di sekitarnya.
Motor Penggerak: Kekuatan Pemuda dan Komunitas Lokal
Kisah sukses pariwisata di Kemutug Kidul adalah kisah tentang pemberdayaan komunitas. Motor penggerak utamanya bukanlah investor besar atau program pemerintah berskala masif, melainkan Karang Taruna (organisasi pemuda) dan Pokdarwis.
- Inisiator dan PengelolaPara pemuda inilah yang pertama kali memiliki ide, membersihkan lokasi, membangun gardu pandang sederhana, dan mengelola operasional harian di Bukit Pandang. Mereka mengatur tiket masuk, parkir, dan menjaga kebersihan serta keamanan.
- Penciptaan Lapangan KerjaKeberadaan destinasi ini secara langsung menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda desa, mengurangi angka pengangguran, dan memberikan mereka kegiatan yang produktif.
- Sumber Pendanaan KomunitasPendapatan yang dihasilkan dari pengelolaan wisata ini masuk ke dalam kas organisasi pemuda dan sebagian disisihkan untuk kas desa. Dana tersebut kemudian dimanfaatkan kembali untuk kegiatan sosial, keagamaan, dan pemeliharaan fasilitas umum di desa.
"Awalnya ini hanya tempat kami kumpul-kumpul sambil melihat pemandangan. Lalu kami berpikir, kenapa tidak orang lain ikut menikmati? Dari iseng, sekarang jadi sumber pendapatan untuk kas pemuda dan bisa membantu kegiatan desa," ungkap salah seorang anggota Karang Taruna, mencerminkan semangat organik di balik pengembangan wisata ini.
Dua Kaki Ekonomi: Pertanian Tradisional dan Pariwisata Rintisan
Perekonomian Desa Kemutug Kidul kini berdiri di atas dua kaki yang saling menopang.
- Fondasi PertanianSebelum pariwisata berkembang, mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Komoditas utama yang dihasilkan ialah palawija (jagung, singkong), sayuran, dan hasil hutan rakyat seperti kayu albasia (sengon) dan bambu. Sektor ini tetap menjadi fondasi ekonomi yang memberikan ketahanan pangan dan pendapatan stabil bagi sebagian besar keluarga.
- Mesin Pertumbuhan BaruPariwisata rintisan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru. Sektor ini tidak hanya memberikan pendapatan dari tiket, tetapi juga memicu efek domino. Warga sekitar membuka warung kopi, warung mi instan, dan penjual jagung bakar. Para petani juga mendapatkan pasar baru untuk menjual hasil kebunnya langsung kepada pemilik warung.
Sinergi antara pertanian dan pariwisata ini menciptakan model ekonomi yang tangguh, di mana sektor modern tidak mematikan sektor tradisional, melainkan berjalan beriringan.
Tantangan dalam Mengelola Pertumbuhan Organik
Pertumbuhan pariwisata yang bersifat organik dan bottom-up ini membawa serangkaian tantangan tersendiri.
- Profesionalisme LayananPengelolaan oleh komunitas terkadang masih perlu peningkatan dalam hal standar pelayanan, keramahan, dan penyajian informasi kepada wisatawan.
- Infrastruktur dan KeamananAkses jalan menuju beberapa lokasi, terutama saat malam hari, masih memerlukan perbaikan dan penerangan yang lebih memadai untuk menjamin keselamatan pengunjung.
- Pengelolaan SampahPeningkatan jumlah pengunjung berbanding lurus dengan peningkatan volume sampah. Diperlukan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik agar tidak merusak keindahan alam.
- Transparansi dan KeberlanjutanPentingnya menjaga transparansi dalam pengelolaan keuangan dan memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat menjadi kunci untuk keberlanjutan jangka panjang.
Peran Pemerintah Desa sebagai Fasilitator
Dalam model ini, Pemerintah Desa Kemutug Kidul memposisikan diri sebagai fasilitator dan pendukung. Peran mereka meliputi:
- Memberikan legitimasi dan dukungan legal bagi kelompok pengelola wisata.
- Mengalokasikan sebagian Dana Desa untuk pembangunan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan jalan atau pembuatan toilet umum.
- Menjadi jembatan antara komunitas dengan dinas pariwisata kabupaten untuk mendapatkan pelatihan dan program pendampingan.
Dukungan dari pemerintah desa memberikan fondasi yang kuat bagi inisiatif masyarakat untuk dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Visi ke Depan: Dari Rintisan Menuju Profesionalisme
Visi masa depan Desa Kemutug Kidul adalah mentransformasikan statusnya dari destinasi rintisan menjadi destinasi komunitas yang dikelola secara profesional. Langkah selanjutnya meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, standardisasi layanan, penguatan promosi digital, dan diversifikasi produk wisata.
Dengan mempertahankan semangat kebersamaan sebagai kekuatan utama, Desa Kemutug Kidul berpotensi besar untuk menjadi studi kasus terbaik tentang bagaimana sebuah komunitas dapat mengubah potensi sederhana menjadi sebuah kebanggaan dan sumber kesejahteraan bersama. Desa ini membuktikan bahwa untuk maju, tidak selalu perlu menunggu, terkadang hanya perlu melihat dari sudut pandang yang berbeda.